Dapur Aqiqah Daerah Antapani
Apa Itu Aqiqah?
Aqiqah adalah penyembelihan hewan (biasanya kambing atau domba) sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Ibadah ini merupakan sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat boleh anjurkan, terutama bagi orang tua yang memiliki kemampuan.
Dasar Hukum Aqiqah
Dasar hukum aqiqah berasal dari hadits Rasulullah SAW, salah satunya adalah:
“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya. Disembelih hewan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahirannya), dicukur rambutnya, dan diberi nama.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lainnya)
Hadis ini menunjukkan bahwa aqiqah memiliki kedudukan penting dalam menyambut kelahiran anak dan sebagai bentuk pengabdian serta syukur kepada Allah. Waktu paling utama untuk melaksanakan aqiqah adalah hari ketujuh setelah kelahiran anak. Namun, jika tidak memungkinkan, maka boleh lakukan pada hari ke-14, ke-21, atau kapan pun ketika orang tua sudah mampu.
Jumlah hewan yang untuk aqiqah berbeda antara anak laki-laki dan perempuan:
- Anak laki-laki: 2 ekor kambing/domba
- Anak perempuan: 1 ekor kambing/domba
Namun, jika orang tua hanya mampu menyembelih satu ekor untuk anak laki-laki, itu tetap sah
Dapur Aqiqah Daerah Antapani
Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah
- Pemilihan hewan: Hewan yang aqiqah harus sehat dan tidak cacat, seperti syarat hewan kurban.
- Penyembelihan: Dilakukan oleh orang yang ahli, disertai niat aqiqah.
- Pembagian daging: Daging aqiqah boleh masak terlebih dahulu dan dibagikan kepada kerabat, tetangga, dan fakir miskin.
- Pemberian nama dan mencukur rambut: Biasanya lakukan bersamaan dengan aqiqah, serta bersedekah emas atau perak seberat timbangan rambut bayi.
Hikmah dan Manfaat Aqiqah
- Ungkapan syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak.
- Perwujudan sunnah Nabi Muhammad SAW.
- Sebagai bentuk solidaritas sosial karena daging bagikan kepada orang lain.
- Mendoakan anak agar tumbuh menjadi pribadi yang shalih dan shalihah.
Aqiqah adalah ibadah penuh makna yang mengandung nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan. Dengan melaksanakannya, kita tidak hanya menunjukkan rasa syukur atas karunia anak, tetapi juga menanamkan nilai kebaikan dan berbagi kepada sesama sejak awal kehidupan sang buah hati.